Mayoritas LKM didirikan sebagai lembaga swadaya masyarakat ( LSM ) namun demikain dengan berkembangnya lembaga keuangan mikro perubahan focus telah terjadi dari pemberiaan layananan kredit ke proses intermediasi financial sesungguhnya, termaksud penyediaan tabungan dan jasa keuangan lainnya yang dituntut masyarakat miskin bekerja. Banyak LKM sekarang mulai melihat keuntungan dan kerugian dari perbedaan stuktur kelembagaan dan sebagai besar LKM telah membentuk atau sedang membentuk kemitraan dengan lembaga pengembangan lainnya seperti pemerintah, donor, dan LSM international ketika memutuskan dengan siapa akan melakukan kerjasama baik tujuan LKM maupun tujuan mitra pengembanagan potensial harus dipertimbangkan, kemitraan mempengaruhi stuktur LKM, seluruh sumber pendanaan dan kegiatannya.
PENTINGNYA LEMBAGA
Lembaga adalah sekumpulan asset ( manusia, keuanagn dan lainya ) yang digabung untuk melakukan segala kegiatan seperti penghimpunan simpanan dan pemberiaan kredit dan suatu kegiatan yang hanya sekali berlangsung seperti suatu proyek bukanlah lembaga. Jadi berdasarkan sifatnya lembaga mempunyai fungsi dan kekekalan tertentu.namun demikian bila mana seseorang melihat jumlah penyedia khusus intermediasi financial bagi para wanita dan pria yang berpendapatan rendah disuatu Negara tertentu ia dengan mudah dapat melihat perbedaan dalam derajat apakah mereka benar benar lembaga yaitu suatu tingkat dimana fungsi sudah diartikan dengan baik dan didirikan dan dijalankan bagi pelaksana fungsi secara tetap.
SIFAT SIFAT LEMBAGA YANG BAIK
1.Lembaga itu menyediakan jasa untuk kelompok sasaran yang relevan
·Pelayanan yang layaktermasuk penawarankredit yang cocokdengan permintaan pelanggan, ini menunjukan pada ukuran kredit dan batas waktu, persyaratan agunan dan tata cara yang diterapkan dalam memberikan kredit dan memastikan pembayaran kembali, LKM yang baik harus memiliki dan bersedia mengadopsi teknologi kredit yang cepat yang memukunkan layayana yang bermutu untuk disusun dan didistribusikan sehingga menarik dan dapat diakses oleh kelompok sasaran.
·Cakupan pelayanan harus konsisten dangan situasi pelanggan dalam beberapa hal hanya menawarkan kredit dengan satu jenis khusus dan sudah merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan dal hal lain beberapa jenis kredit yang berbeda mungkin penting.
·Harga yang para pelanggan harus bayar untuk layaan oleh para lembaga pada umumnya bukan kepentingan utama berdasarkan pengalaman praktis namun demikian biaya transaksi yang rendah untuk para pelanggan tingkat likuiditas simpanan yang tinggi dan kredit yang tersedia adalah cepat adalah sifat yang sangat penting yang disediakan suatu lembaga yang berorientasi pada kelompok sasaran
2.Kegiatan dan pelayanan yang ditawarkan lembaga tidak saja dituntut namun juga mempunyai dampak positif pada kehidupan nasabah.
3.Lembaga itu kuat dan sehat secara keuangan, dan mantap karena semua orang termaksuk kelompok sasaran membutuhkan persediaan jasa keuangan yang dapat diandalakan.
PENTINGGNYA LEMBAGA MITRA
Dalam kemitra kedua belah pihak memiliki hak sama untuk memutuskan apa saja yangpara mitra dapat lakukan dan ingin dilakukan bersama. Kemitraan dibentuk bila mana beberapa organisasi berusaha saling memperkuat dan menopang diri mereka sendiri, kemitraan adalah proses pemberdayaan yang mengandalkan kepercayaan dan keyakinan, kekompakan , visi dan pendekatan yang mengakui sumbangan bersama dan persamaan.keduammitra mempunyai peran yang saling mengisi yang tercipta melalui negosiasi dan tunduk kepada dperubahan kerena kemitraan tumbuh dan keadaan disekitarnya berkembang.
Lembaga lembaga mitra asing dapat membawa pendanaan, bantuan teknis dan pelatihan kepada kemitraan sering kali lembaga asing akrab dengan “kebiasaan terbain “ lembaga keuangan mikkrodan mengusai informasi dan sumber yang tidak dimiliki oleh mitra setempat.
JENIS LEMBAGA
Lembaga formal sering diartikan sebagai lembaga yang tunduk tudak hanya kepada peraturan perundang undangan umum tetap juga pada peraturan dan pengawasan perbankan khusus,
Lembaga semi formal adalah lembaga for mal dalam hal telah terdaftar sebagai kesatuian yang tunduk kepada seluruh peraturan terundang undangan yang relefan termaksud undang undang perdagangan namun berfisat non formal.
Penyedia nonformal, yang umumnya tidak disebut sebagai lembaga yaitu suatu kesatuan yang tidak tunduk kepada baik undang undang perbankan khusus maupunundang nundang perdagangan umum,dan yang kegiatan operasionalnya juga nonformal.
1.LEMBAGA KEUANGAN FORMAL
ØBank pembangunan umum, sebagai besar yang didirikan dengan dukungan keuangan yang cukup dari organisasi asing dan international bank pembangunan didirikan untuk menyediakan jasa keuangan untuk beberapa sector strategis seperti pertanian dan industri
ØBank pembangunan swasta adalah bank golongan khusus yang adadisuatu Negara luas yang ditujukan untuk mengisi kesenjangan modal dalam sector produksi yang dinggap terlampau beresiko menurut standar komersial.
ØBank tabungan dan bank tabunagn Pos, Status hokum dan kepemilikan bank tabungan bervariasi namun secara khas mereka bukan milik pemerintah pemerintah pusat Negara mereka.
ØBank umum, adalah lembaga keuangan formal yang memberikan kredit jangka pendek dan kredit jangka panjang untuk usaha yang sudah mapan.
ØLembaga keuangan nonformal, Jenis paling umum lembaga keuangan norformal adalah koperasi keuangan dan LSM keuangan,
2.LEMBAGA KEUANGAN SEMI FORMAL
ØKoperasi kredit,
ØKoperasi simpan pinjam, dan koperasi keuangan lainnya
ØLSM
ØKelompok mandiri
3.PENYEDIA KEUANGAN NON FORMAL
ØPelepas uang ( Murni )
ØPedagang, tuan tanah, dan sejenisnya,
ØKelompokmandiri
ØAsosiaisi tabungan dan kredit bergulir( kelompok kerja dan kelompok mandiri serbaguna )
Pinjaman yang saya terima dari bendahara kelas pada tanggal 27 oktober 2009 senilai Rp 10.000,dimana dengan modal awal tersebut untuk pertama kali saya gunakan untuk membeli geri pasta satu pak senilai Rp 5.500 dan pemen kiss seharga Rp 4.500.dimana terget penjualan saya pada hari itu dalah anak-anak disekitar tempat tinggal saya. dari satu pak geri pasta tersebut yang isinya 12 pasta saya jual @3 Rp 2000 dari hasil penjualan tersebut saya memperoleh pendapatan Rp 8000 kemudian dari permen kiss yang isinya 50 butir saya jual @ 5 Rp 1000 dan dari itu saya memperoleh pendapatan Rp 10.000 sehingga total pendapatan saya pada hari itu Rp 18.000 kemudian pada hari kedua dengan modal yang telah bertambah menjadi Rp 18.000 saya gunakan untuk membeli geri chokolatos 1 pak seharga Rp 11.000 dengan isi 24 yang saya jual @ 1 Rp 1.000 dari penjualan itu saya memperoleh keuntungan Rp 24.000 dan ditambah modal dari sisa hari pertama Rp 7.000 sehingga menjadi Rp 31.000
Selanjutnya dengan modal yang telah bertambah tersebut saya berinisiatif berjualan gorengan dengan perincian dana sebagai berikut :
·Tepung roti Rp 5.000
·Pisang wak 2 sisir Rp 6.000
·Minyak goreng ½ kgRp 4.000
·Bawang merahRp 1.000
·GaramRp500
·Minyak kompor 11 literRp 4.000
Rp 17.000
Dari bahan tersebut saya menghasilkan 57 potong gorengan yang saya jual @ 3 Rp 2000 dan menghasilkan pendapatan Rp 38.000 dan ditambah dengan sisa modal dihari ke 3 yang tidak saya pakai semuanya Rp 14.000 sehingga menjadi Rp 52.000.
Selanjutnya dengan modal Rp 52.000 pada hari minggu tanggal 1 Oktober 2009 saya mencoba berjualan nasi kuning yang saya pasarkan / saya tawarkan di lingkunganperumahan saya tinggal yaitu di punge Jurong di mana perinciannya sebagai berikut :
·Beras 2 bambuRp 20.000
·Kelapa 2 butirRp5.000
·Telur 10 butirRp10.000
·Bawang merahRp1.000
·Bawang putihRp1.000
·LengkuasRP2.000
·KemiriRp 1.000
·Daun pandanRp1.000
·Daun salamRp 1.000
·SereRp 1.000
·Daun jerukRp1.000
·Minyak makan ¼Rp2.000
·Kacang Rp 2.000
·Plastik bungkusRp4.000
Rp 52.000
Dari nasi itu menghasilkan 40 bungkus nasi yang sata jual @ 3.500 sehingga pandapatan yang saya terima Rp 140.000 kemudian dikurangi modal Rp 10.000 jadi penghasilan bersih yang saya dapatkan Rp 130.000
LKM dapat menawarkan bermacam-macan produk dan jasa bagi para pelanggan mereka. Yang paling penting adalah jasa keuangan.namun demikian oleh karena sasaran pelanggan LKM wanita dan pria miskin tanpa asset yang dapat diraih,yang sering kali tinggal di daerah terpencil dan besar kemungkinan buta huruf LKM tidak biasa beroperasi seperti kebanyakan lembaga keungan yang formal.Lembaga keuangan formal pada umumnya kurang mencurahkanperhatian pada bisnis tidak formal dan sangat kecil yang diselenggarakan masyarakat miskin sebagai suatu investasi yang menarik,jumlah pinjaman yang dibutuhkan bisnis terlalu kecil dan terlalu sulit memperoleh informasi.ini berarti pria atau wanita yang berpendapatan rendah menghadapi rintangan hebat dalam mengakses perbankan. Intermediasi financial biasa pada umumnya tidak cukup membantu mereka dalam mnegambil bagiaan,dan oleh karena itu LKM perlu menciptakan mekanisme yang dapat menjembatani kesenjangan yang tercipta oleh kemiskinan,buta huruf, gender,dan keadaan terpencil.lembaga-lembaga setempat harus dibangun dan dipelihara dan keterampilan dan kepercayaan pelanggan harus dikembangkan da;am banyak hal pelanggan juga membutuhkan leterampilan manajemen produksi dan bisnis khusus serta alses pasar yang lebih baik apabila mereka akan menggunakan jasa keuangan secara menguntungkan.
1.Kerangka Kerja Sistem
Didalam kerangka kerja ystem, ada 4 kategori jasa secara luas yang dapat disediakan untuk para pelanggan keuangan mikro yaitu :
èIntermediasi financial, atau penyediaan produk dan jasa keuangan seperti tabungan, kredit, asuransi, kartu kredit dan sistem pembayaran.Intermediasi financial tidak membutuhkan subsidi secara terus menerus.
èIntermediasi social, atau proses pengembangan modal manusia dan social yang dibutuhkan oleh intermidiasi financial berkelanjutan bagi masyarakat miskin.Intermediasi social mungkin membutuhkan subsidi untuk waktu yang lebih panjang dari pada intermediasi financial, walaupun akhirnya subsidi harus dihapuskan.
èJasa pengembangan usaha, atau jasa nonkeuangaan yang membantu pengusaha mikro mereka meliputi pelatihan bisnis, jasa pemasaran dan teknologi, pengembangan keterampilan, dan analisis subsektor.
èLayanan social, atau jasa bukan keuangan yang memusatkan perhatian pada kesejahtraan pengusaha mikro.mereka meliputi kesehatan,nutrisi,pendidikan dan nutrisi.
2.Intermediasi Financial
Peran utama LKM adalah menyediakan intermediasi financial. Ini meliputi pemindahan modal atau likuiditas dari mereka yang kelebihan pada satu waktu tertentu kepada mereka yang kekurangan pada waktu yang sama.Kerena produksi dan konsumsi tidak berlangsung serempak perlu tindakan untuk mengkoordinasi ritme-ritme yang berlainan ini..pembiayaan dalam bentuk tabungan dan kredit timbul untuk memungkinkan koordinasi. Tabungan dan kredit dibuat lebih efisien ketika para perantara mulai memindahkan dana dari pengusaha atau perseorangan yang telah menghimpun dana dan mau melepaskan likuiditas kepada mereka yang ingin memperoleh likuiditas.
Walaupun sebenarnya semua LKM menyediakan layanan kredit , sebagian juga menyediakan beberapa produk keuangan lainnya termaksud tabungan, asuransi, dan jasa pembayaran.
Dua hal yang sangat mendesak untuk dipertimbangkan pada saat penyediaan jasa keuangan adalah:
·Secara efektif menaggapi permintaan dan preferensi pelanggan.
·Menyusun produk yang sederhana dan mudah dipahami pelanggan dan mudah dikelola LKM.
Pada umumnya, rentang produk yang tersedia meliputi :
·Kredit
·Tabungan
·Asuransi
·Kartu kredit
·Dan Jasa pembayaran
Kredit
Kredit adalah dana yang dipinjam dengan peryaratan pembayaran kembali secara khusus. Kalau jumlah tabungan yang dihimpum kurang mencukupi untuk membiayai suatu bisnis dan kalau hasil dari meminjam dana melebihi pembayaran suku bunga yang dibebankan maka masuk akal untuk meminjam dari pada menangguhkan kegiatan bisnis sampai cukup dana berhasil dihimpun, dengan anggapan adanya kemampuaan untuk membayar hutang.
Pada umumnya metode pemberian kredit dapat dibagi dalam dua kategori luas pendekatan individu / perseorangan dan kelompokberdasarkan bagaimana LKM menyampaikan dan meminjan pinjamanya.
Pinjaman Individu diberikan diberikan lepada perseorangan berdasarkan kemampuan mereka untuk menyediakan kepastiankepada LKM mengenai pembayaran kembali dan tingkat keamanan.
Pendekatan berdasarkan kelompok, Memberikan pinjaman kepada kelompok yaitu baik kepada perseorangan yang merupakan anggota kelompok dan meminjam pinjaman satu sama lain atau kepada kelompok yang kemudian meminjamkan kembali kepada para anggota mereka.
i.Pemberian Kredit Individu
LKM telah mengembangkan beberapa model yang sukses untuk pemberian kredit individu , yang menggabungkan pemberian kredit formal sebagai lembaga keuangan tradicional, dengan pemberian kredit non formal sperti yang dilakukan para rentenir.
Ciri-ciri model pemberian kredit individu meliputi ( Waterfielt and Duval 1996,84) :
·Adanya jaminan pinjaman dari semacam agunan ( yang kurangketat dari pada agunan untuk pemberian kredit formal)
·Penjaringan pelanggan potensial melalui pemeriksaan kredit dan referensi mengenai watak.
·Penysuian ukuran dan persyaratan kredit dengan kebutuhan bisnis.
·Peningkatan ukuran dan persyaratan pinjaman secara sering dari waktu ke waktu.
·Upaya karyawan untuk memelihara hubungan erat dengan para pelanggan sehingga masing masing pelanggan mewakili suatu investasi besar dari waktu dengan tenaga karyawan.
ii.Pemberian kredit berdasarakan kelompok
Pemberian kredit berdasarkan kelompok meliputi pembentukan kelompok orang yang mempunyai keinginan bersama mengakses jasa keuangan. Pendekatan pemberian kredit kelompokseringkali dibangun atau meniru kelompok pemberian kredit tidak formal dan tabungan yang sudah ada. Dapat dikatakan bahwa keberadaan kelompok seperti itu pada setiap negara dan dikenal dengan bermacam-macam nama, yang paling umum adalah asosiasi tabungan dan kredit bergulir.
Beberapa keunggulan dari pemberian kredit berdasarkan kelompok sering kali dikutip dalam kepustakkaan mikro.Salah satu sifat penting dari pemberiaan kredit berdasarkan kelompok adalah penggunaan tekanan bersama sebagai pengganti agunan, dan biaya transaksi kelembagaan tertentu bisa dikurangi. Dengan menggeser biaya penjaringan dan pemantauan ke kelompok LKM dapat menjangkau sejumlah besar pelanggan bahkan dengan ketiadaan informasi yang simetris melului pemilihan sendiri keanggotaan kelompok.
Tabungan
Pengerahan tabungan sudah lama menjadi persoalan kontoversial dalam keuangan mikro. dalam beberapa tahun terkhir kesadaran pembuat pembuat kebijakan danpraktisi semakin meningkatakan sangat banyaknya skema tabungan tidak formal dan LKM di seluruh dunia ( khususnya, koperasi kredit ) yang sagat berhasil mengerahkan tabungan. Perkembangan ini menegaskan fakta bahwa para pelanggan barpendapat rendah mampu dan memang menabung. ”worldwide inventoryof microfinance institutions” dari bank dunia menjumpai bahwa banyak lembaga keuagan mikro besarsagatmengandalkanpengerahan tabungan.
èTabungan wajib
Tabungan wajib sangat berbeda dengan tabungan sukarela. Tabungan wajib( saldo wajib) merupakan dana yang harus disetor oleh peminjam sebagai syarat untuk memperoleh pinjaman, adakalanya sebagai suatu persentase dari jumlah pinjaman , terkadang sebagai jumlah nominal. Sebagian besar tabungan wajib dapat dianggap sebagian dari produk kredit dari pada produk tabungan sebenarnya,karena terkait erat denganperolehan dan pembayaran kembali kredit.
Tabungan wajib berguna untuk :
menunjukan nilai dari kebiasaan menabung untuk peminjam
Berlaku sebagai mekanisme agunan tambahan untuk memastikan pembayaran kembali kredit.
Membuktikan kemampuan pelanggan mengelola arus kas dan membuat kontribusi berkala (penting bagi pembayaran kembali kredit).
Membantu membangun dasar aktiva pelanggan.
èTabungan Sukarela
Tabungan sukarela bukan bagian yang wajib dari menggakses jasa kredit, layanan tabungan sukarela baik bagi peminjam maupun bagi bukan peminjam yang bukan menyetor atau menarik dana sesuai dengan kebutuhan mereka.rentang pembayaran bunga mulai dari yang relatif rendah sampai yang lebih tinggi dari yang ditawarkan lembaga keuangan formal.
Ada tiga kondisi yang harus disediakan LKM dalam mempertimbngkan pengerahan tabungan sukarela yaitu :
Suatu lingkungan yang memungkinkan,termaksud kerangka hukum dan pengaturan yang tepat suatu tingkat kemantapan politik yang layak dan kondisi demokrafis yang sesuia.
Kemampuan pengawasan yang memadai dan efektif untuk melindungi pemilik dana.
Pengelolaan dana LKM secara baik dan konsisten.LKM harus sanggup membyar seluruh hutangnya dan mempunayi tinggkat keberhasilan penagihan kredit yang tinggi.
Asuransi
LKM mulai mengadakan percobaan dengan bermacam-macam produk dan jasa keuangan lainya seperti asuransi, kartukredit, dan jasa pembayaran. Banyak program pemberian kredit kolompok menawarkan suatu skema asuransi atau jaminan.kemudian suatu contoh khas adalah gremer bank.setiap anggota diharuskan menyumbang 1 % dari jumlah kredit untuk dana asuransi. Sekiranya pelanggan yang meniggal dunia maka dana ini digunakan untuk membayar kembali pinjaman dan menyediakan dana untuk menutup biaya pemakaman anggota keluarga pelanggan yang meninggal dunia.
Asuransi adalah produk yang kemungkinan besar akan ditawarkan dengan lebih luas oleh LKM dikemudian hari karna ada permintaan yang sedang tumbuh diantara para pelanggan mereka untuk asuransi kesehatan atau kredit dalam hal kematian atau kehilangan harta.
Kartu Kredit dan Kartu pintar
Kartu ini memungkinkan peminjam untuk mengakses fasilitas kredit jika dan bila mana merekamembutuhkannya.kartu kredit digunakan pada saat pembelian atau ketika akses atas uang dinginkan.Penggunaan kartu kredit masih sangat baru dibidang keuangan mikro,hanya diketahi beberapa contoh.kartu kerdit hanya mungkin digunakan kalau inrfasttutur sektor keuangan formal sudah cukup memadai.sebagai contoh beberapa kartu kredit menyediakan akses uang tunai melalui ATM .kemudian apabila jaringan luas dari mesin seperti itu belum tersedia dan apabila penggeser tidak bersedia menerima kartukredit , maka kegunaan dari kartu itu terbatas, kartu kredit memang menawarkan banyak keuntungan baik bagi pelanggan maupun untuk LKM.
Kartu kredit dapat :
Memperkecil biaya Adm dan biaya operasional
Memperlancar kegiatan operacional
menyediakan fasilitas kredit terus menerus kepada peminjam sehingga memungkinkan mereka menambah arus kas mereka sesuai kebutuhan.
Kartu pintar dikerajaan swaziland menyediakan kartu pintar untuk para pelangganya, yang serupa dengan kartu dengan kartu kredit Namur yang tidak dapat digunakan digería pengecer.kartu pintar beriskan memori chip yang memuat informasi mengenai fasilitas kredit pada lembaga pemberi pinjam yang tersedia bagi pelanggan.
Jasa Pembayaran
Jasa pembayaran bank diberkas bersama dengan layanan tabungan (jika cocok ) atau secara terpisah dengan imbalan jasa. Apabila jasa pembayaran berkas bersama dengan layanan tabungan, seolah-olah LKM membayar suku bunga yanng rendah atas rekening simpanan nasabah untuk imbalan jasa tersebut, sebaliknya, ada pembeban imbalan jasa untuk menutup biaya ini, yang meliputi biaya personalia, infrastruktur, dan asuransi. Imbalan jasa dapat didasarkan pada presentase dari jumlah sesuai cek atau berupa imbalan jasa tetap minimum dengan biaya tambahan untuk pelanggan pertama kali. Selain itu , karena LKM menalangi cek yang kemudian harus di kliringkan melaui sistem perbankan lembaga menaggung bunga atas dana talangan dan memikul resiko bahwa mungkin sebagian cek tidak dapat ditembus karena dana tidak mencukupi,oleh karena itu LKM harus membina hubungan dengan satu bank untuk mengklringkan semua cek yang telah diuangkan.
3.Intermediasi Social
Intermediasi social dipahami sebagai proses pembangunan modal manusia dan social yang dibutuhkan untuk intermediasi financial berkelanjutan dengan masyarakat miskin.
LKM yang menyediakan jasa Intermediasi social sering kali melakukannya melalui kelompok.Intermediasi social melalui kelompok diartikan sebagai upaya untuk membangun kemampuan kelembagaan dari kelompok dan melakukan investasi dalam sumber daya manusia darianggota mereka,sehingga mereka dapat memulai lebih berfungsi berdasarkan kemampuan diri mereka sendiri.dengan kurang dibantu oleh pihak luar. Aspek intermediasi social ini menaggapai kesadaran yang makin tumbuh bahwa sebagian masyrat miskin terutama mereka yang tinggal di wilayah terpencil dn berpenduduk jarana atau di mana tingkat social adalah rendah Belum Siap untuk intermediasi financial yang berkelanjutan tanpa sebelumnya sudah menerima bantuan pengembangan kapasitas.
4.Jasa Pengembangan Usaha
LKM yang menempuh pendekatan utuh seringkali menyediakan beberapa jenis jasa pengembangan usaha .kalau jasa ini tidak ditawarkan secara langsung oleh LKM, mungkin ada sejumlah lembaga Publik dan swasta lainnya yang menyediakan jasa pengembangan usaha didalam kerangka kerja sistem atas mana para pelangganLKM memiliki akses.
Jasa pengembangan usaha meliputi rentang luas campur tangan bukan keuangan, termaksud :
Jasa pemasaran dan teknologi
Pelatihan bisnis
Pelatihan produksi
Analisis dan cambur tangan sub sector
Sementara para penyedia jasapengembangan usaha paling umum sampai Sekarang adalah :
LSM yang menjalankan proyek keuanagan mikro dengan pendekatan utuh
Lembaga pelatihan
Jaringan dan universitas
Perusahaan swasta (perusahaaan pelatihan sub kontraktor lembaga bantuan bilateral )
Kelompok produsen
Instansi pemerintah ( bantuan bisnis kecil , biro promosi ekspor)
Jaringan tidak formal yang menyediakan pelatihan produksi melalui pekerjaan sebagai magang)
Semua jasa pengembangan usaha bertujuan meningkatkan bisnis yang sudah ada , yang sebaliknya meningkatkan kondisi keuangan pemilik atau penyelenggara, dalam beberapa hal jasa pengembangan usaha adalah golongan tertinggi atau tempat untuk segala macam barang dapat berarti hampir segala hal kecuali jasa keuangan , akibatnya jasa pengembangan usaha adalah gelanggang kerja yang jauh lebih luas dan lebih komplek dari pada kredit dan tabungan.
Pada umumnya jasa pengembangan usaha itu agak menyusahkan, karena meskipun hasilnya mungkin besar tapi sukar untuk menilai dampak atau kinerja dari penyedia jasa sendiri . pada umumnya jasa pengembangan usaha tidak melibatkan uang sebagai barang dagangan, namun sebagai alih pengetahuan dalam bentuk keterampilan, informasi, riset dan analisis. Imbalan bagi pelanggan sebagai hasil pengetahuan yang baru ini sukar untuk dinilai karena pelanggan tidak dapat mengukur nilai dari pengetahuan pada titik pembelian maka pembayaran biaya sepenuhnya kepada penyedia mungkin jarang.
5.Layanan Sosial
Beberapa LSM memilih untuk menyediakan layanan sosial disamping intermediasi financial , dengan cara ini mereka dapat menganbil keuntungan dari hubungan dengan para pelanggan selama pencairan dan pembayaran kembali kredit.Penyelenggaraan dan pengelolaan layanan sosial harus dibedakan sejelas mungkin dengan penyelenggaraan dan pengelolaan jasa pengembangan usaha, ini tidak berarti bahwa layanan sosial tidak dapat disediakan selama pertemuan kelompok namun mereka harus ditentukan secara jelas sebagai terpisah dari layanan kredit dan tabungan.
Beberapa pendekatan keuangan mikro :
A. pemberian Kredit Individu
Pemberian kredit individu diartikan sebagai penyediaan kredit persorangan yangbukan kelompok bersama bertanggung jawab untuk pembayaran kembali kredit.
Pemberian kredit individu membutuhkan hubungan yang sering erat dengan pelanggan perseorangan untuk menyediakan produk kredit yang disesuaikan dengan kebutuhan khusus dari bisnis. pemberian kredit individu paling berhasil baik untk bisnis yang berorientasi produksi perkotaan dan ntuk pelanggan yang memilki agunan, di daerah pedesaan pemberian kredit individu juga sangat berhasil baik bersama para petani kecil.
vPelanggan yang tepat :adalah pengusaha perkotaan atau petani kecil , termaksud pria dan wanitaa dan kemungkinan bisnis kecil dengan pendapatan sedang, bisnis mikro, dan usaha produksi
vProduk –Produk : Ukuran kredit berfariasi mulai dari $ 100 - $ 3000 dengan jangka waktu enam bulan sampailima tahun tabungan mungkin atau tidak disediakan bergantung pada struktur kelembagaan dari LKM
B. Pemberian kredit kelompok solidaritas Amerika Latin
Model pemberian kredit kelompok solidaritas memberikan kredit keperseorangan anggota kelompok dari empat sampai denngan tujuh orang, para anggota saling menjamin pinjaman masing masing sebagai pengganti agunan tradisional . pada umumnya para pelanggan adalah penjaja pasar yang memperoleh kredit modal kerja jangka pendek dalam jumlah yang sangat kecil.
vPelanggan yang tepat : Para pelanggan sebagian besar berada didaerah perkotaan dan meliputi pria dan wanita yang ber
Pendapatan kecilsampai sedang ( bisnis mikro, saudagar, atau pedagang )
vProduk-produk : Pada umumnya nilai kredit pertama adalah antara $100- $ 200, tidak ada batas tertinggi untuk kredit berikutnya, sering kali suku bunga agak tinggi dan juga ada pembebanan provisi , ada tabungan wajib sebagai bagian dari pinjaman , beberapa lembaga mendorong dibentuknya dana darurat antar kelompok yang berlaku sebagai jaringan pengaman,dan hanya sedikit produk suka rela yang ditawarkan.
C. Pemberian Kredit kelompok solidaritas grameen
Model pemberiaan kredit ini dikembangkan oleh grameen bank bangladeshuntuk melayani wanita pedesaan yang tidak memiliki tanah yang ingin membiayai kegiatan yang menghasilkan pendapatan .
vPelanggan yang tepat : Para pelanggan bersal dari daerah pedesaan atau perkotaan (berpenduduk padat) dan biasanya kaum wanita yang berpendapatan rendah yang melakukan kegiatan melakukan pendapatan.
vProduk-produk : Produk kredit adalah untuk enam bulan sampai satu tahun dan pembayaran angsuran dilakukan setiap mingggu jumlah nominal kredit biasanya$ 100 sampai$ 300 suku bunga adalah 20 % / tahun dan tabungan wajib diharuskan.
D. Perbankan Desa
Bank desa merupakan asosiasi kredit dan tabungan yang dikelola komunitas untuk menyediakan akses atas jasa keuangan didearah pedesaan, Membangun kelompok mandiri komunitas dan membantu para anggota menghimpun tabungan.Keanggotaan dalam suatu bank desa biasanya berkisar antara 30 smpai 50 orang yang sebagian besar adalah wanita dan keanggotaan dipilih sendiri dan bank dibiayai oleh pengerahan internal dalam anggota dan pinjaman yang disediakan oleh LKM.
vPelanggan yang tepat :para pelnggan biasanya berada didaerah pedesaan dan wilayah berpenduduk jarang dan cukup bersatu padu, pendapatan mereka sangat rendah namun memiliki kemampuan menabung dan terutama terdiri dari kaum wanita.
vProduk-produk : Tabungan anggota terikat dengan jumlah pinjaman dan digunakan untuk membiayai pinjaman baru auatu untuk kegiatan menghasilkan pendapatan kolerektif , tidak ada pembayaran bunga atas tabungan namun demikian sebagian anggota menerima sebagian dari keuntungan dari penerusankredit atau infestasi bank.
E. Bank desa Mandiri
Sejumlah bank desa yang mandiri didirIkan dan dikelola oleh komunitas desa, mereka berbeda dengan bank desa di mana mereka melayani kebutuhan desa secara menyeluruh tidak hanya sampai 30-50 orang, model ini dikembangkan oleh sebuah LSM perancis.
vPelanggan yang tepat : para pelanggan berada di daerah pedesaan dan meliputi pria dan wanita
berpendapatan rendah sampai dengan sedang dan memiliki kemampuan menabung.
v. produk produk : yang meliputi tabungan, giro ,dan deposito berjangka,kredit yang diberikan adalah kredit modal jangka pendek. hubungan langsung dengan jmlah kredit dengan kemampuan tabungan anggota tidak ada,suku bunga ditetapkan oleh masing-masing desa berdasarkan pengalaman dengan asosiasi tabungan dan kredit tradisional.